STANDAR KOMPETENSI:
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
KOMPETENSI DASAR:
Menghargai berbagai peninggalan sejarah di Iingkungan setempat (kabupaten/kota provinsi) dan menjaga kelestarianya
INDIKATOR:
1. Mencatat peninggalan-peninggalan sejarah di Iingkungan setempat
2. Mengumpulkan informasi tentang asal-usul nama suatu tempat dan berbagai sumber
3. Mengelompokkan jenis-jenis dan ciri-ciri peninggalan bersejarah di Iingkungan setempat
4. Menceritakan peninggalan bersejarah yang ada di lingkungan setempat
5. Menjelaskan cara menjaga kelestarian peninggalan sejarah
2. Mengumpulkan informasi tentang asal-usul nama suatu tempat dan berbagai sumber
3. Mengelompokkan jenis-jenis dan ciri-ciri peninggalan bersejarah di Iingkungan setempat
4. Menceritakan peninggalan bersejarah yang ada di lingkungan setempat
5. Menjelaskan cara menjaga kelestarian peninggalan sejarah
PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT
A. Peninggalan Sejarah
Searah adalah cerita tentang kehidupan yang benar-benar terjadi di masa
lalu. Sedangkan peninggalan sejarah artinya warisan masa lampau yang
mempuanyai nilai sejarah. Ada bermacam-macam bentuk peninggalan
sejarah. Peninggalan sejarah bisa berupa fosil, peralatan dari masa
lampau, prasati, patung, bangunan, naskah, dan cerita atau hikayat.
1. Fosil, yaitu sisa-sisa tulang belulang manusia dan hewan atau
tumbuhan yang membatu. Tulang belulang dan sisa-sisa tumbuhan itu
berasal dari masa purba. Mereka tertanam di lapisan tanah. Umumnya
fosil-fosil ini sudah berumur jutaan tahun. Dari fosil-fosil itu kita
bisa mengetahui kehidupan pada zaman purba. Contoh: Fosil tengkorak
manusia purba di Sangiran Jawa Tengah yang ditemukan oleh E. Dubois.
gambar 1.1
2. Peralatan dari zaman dulu. Ada banyak peninggalan berupa peralatan
yang dipakai pada zaman dulu. Peralatan ini digunakan untuk berburu,
menangkap ikan, dan bertani.Ada yang terbuat dari logam, tulang dan
batu.
gambar 1.2
3. Prasasti, yaitu tulisan-tulisan dari masa lampau, Tulisan ini
ditulis pada batu emas, perunggu, tembaga, tanah liat atau tanduk
binatang.Prasasti ini biasanya berisi cerita tentang suatu kerajaan.
Contohnya: Prasasti Yupa, Prasasti Kedukan Bukit.
gambar 1.3
4. Patung (Arca). Kebanyakan patung atau arca ini berasal dari kerajaan
Hindu dan Budha. Bentuk Patung itu bermacam-macam. Ada patung
dewa-dewa, ada patung Budha, ada patung yang berupa binatang dan
lain-lain. Patung-patung itu terbuat dari batu, perunggu, atau bahkan
emas.
gambar 1.5
5. Bangunan. Bangunan yang bernilai sejarah antara
lain
a. Candi, adalah bangunan kuno yang terbuat dari susunan batu. Candi
didirikan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara keagamaan.
Contohnya: Candi Borobudur, Candi Prambanan. b. Gedung, adalah suatu
bangunan rumah. Banyak gedung yang mempunyai nilai sejarah. Contonya:
Gedung Stovia, Gedung Soempah Pemuda. c. Tempat ibadat, Contoh tempat
ibadat yang mempunyai nilai sejarah adalah Masjid Demak Jawa
Tengah,.Gereja Katedral Jakarta. d. Benteng, yaitu bangunan yang
dipergunakan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.
Benteng-benteng yang ada di Indonesia umumnya peninggalan Belanda,
Portugis, dan Spanyol. Contoh: Benteng Vredeburg di Yogyakarta, Benteng
Duurstede di Maluku. e. Istana. Di Indonesia banyak istana yang
bernilai seejarah, misalnya Keraton Yogyakarta, Istana Negara, Istana
Bogor. f. Tugu/monument., adalah suatu bentuk bangunan yang didirikan
untuk memperingati suatu peristiwa. Peristiwa itu dianggap penting atau
bersejarah. Misalnya: Monumen Yogja Kembali, Monas. g. Makam. Makam
yang mempunyai nilai sejarah adalah tempat dikuburkannya tokoh-tokoh
penting dalam sejarah.Misalnya: makam Diponegoro di Manado, Makam Bung
Karno di Blitar.
6. Naskah/tulisan kuno. Contoh peninggalan sejarah berbentuk naskah/tulisan adalah kitab dan dokumen-dokumen penting.Misalnya: Naskah Supersemar, naskah Proklamasi, Kitab Mahabarata.
gambar 1.6
B. Mengenal Sejarah Terjadinya Suatu Tempat dan Daerah
Cerita tentang terjadinya suatu tempat atau daerah ada yang bersifat
nyata. Maksudnya kejadian yang diceritakan memang terjadi. Namun ada
juga yang berupa dongeng, yang tidak nyata. Maksudnya terjadinyanya
suatu tempat atau daerah tidak seperti yang diceritakan. Ada beberapa
cerita rakyat. Misalnya: legenda, mitos, dongeng, fable, dan sage.
Bentuk-bentuk cerita ini mengisahkan terjadinya suatu tempat secara
tidak nyata. Legenda tidak diaggap suci karena tidak ada tokoh dewa.
Bentuk-bentuk cerita rakyat dan sejarah terjadinya suatu daerah yaitu.
1. Legenda, yaitu cerita terjadinya suatu tempat. Banyak masyarakat
yang percaya cerita itu benar-benar terjadi. Contoh legenda antara lain:
a. Cerita terjadinya Gunung Tangkupan Perahu di Jawa Barat. b. Cerita
asal-usul nama Banyuwangi di Jawa Tengah. c. Cerita terjadinya Rawa
Pening di Jawa Tengah.
2. Mitos, yaitu cerita yang dipercaya benar-benar terjadi, dianggap
suci, dan memiliki tokoh, dewa. Contohnya: asal usul Prambanan, asal
usul Selat Bali.
3. Dongeng, adalah cerita yang tidak pernah terjadi dalam kehidupan
nyata. Biasanya berupa cerita tentang keajaiban atau kesaktian. Misalnya
dongeng Joko Tarub, Timun Emas, Bawang Merah dan Bawang Putih.
4. Fabel. Fabel termasuk cerita rakyat yang berisi pendidikan moral.
Biasanya bercerita tentang kehidupan hewan atau binatang. Dalam fable
hewan bisa berbicara seperti manusia.
5. Sage, adalah cerita rakyat tentang tokoh kepahlawanan. Cerita
seperti ini banyak beredar di masyarakat tetapi sumbernya sulit
ditemukan. Biasanya merupakan sumber lisan.
C. Menghargai Peninggalan Sejarah
Beberapa bentuk penghargaan terhadap benda-benda peninggalan sejarah,
antar lain.
1. Merawat dan menjaga benda-benda peninggalan sejarah. Ini merupakan
tugas kita semua. Tetapi penanggung jawab utamanya adalah Negara. Cara
merawat dan menjaga antara lain sebagai berikut: a. Menjaga keutuhan
benda-benda peninggalan sejarah. b. Tidak mencoret-coret dan membuat
kotor benda-benda peninggalan sejarah. c. Tidak mengambil dan
memperjualbelikan benda-benda peninggalan sejarah sebagai barang antic.
d. Melakukan pemugaran dengan tidak meninggalkan bentuk aslinya.
2. Mengunjungi tempat-tempat peninggalaln sejarah seperti candi, makam pahlawan, monumen dan lain-lain.
3. Menggunakan benda-benda peninggalan sejarah secara benar.
D. Manfaat menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah
Beberapa manfaat yang didapat dari menjaga kelestarian peninggalan sejarah antara lain yaitu:
1. memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia,
2. menambah pendapatan Negara karena digunakan sebagai obyek wisata,
3. menyelamatkan keberadaan benda peninggalan sejarah, sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang, serta
4. membantu dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan untuk obyek penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar